Pages - Menu

Selasa, 13 November 2012

Cerita dari Desa Sawarna: Keindahan Pantai Selatan Sawarna

Setelah sekian lama saya tidak ke pantai (terakhir ke pantai Parangtritis di tahun 2011 lalu pas Lebaran), akhirnya bulan Juni 2012 saya berkesempatan jalan - jalan ke pantai lagi, kali ini target saya adalah pantai Sawarna yang tidak terlalu jauh dari Jakarta. Kebetulan anak - anak dari Bajaj Pulsar kaskus (Bapukers) ada yang mau ke pantai Sawarna, akhirnya dibikin daftar pesertanya. Dari daftar peserta, ternyata sebagian dari luar Jabotabek (3 motor dari Bandung, dan 1 motor dari Sukabumi). Langsung dibagi ke berberapa kloter dengan titik kumpul di Mesjid Agung, Pelabuhan Ratu. Saya tentu saja ikut kloter Jakarta, dengan titik kumpul di sebuah rumah makan di Bogor.
Bersiap menuju Bogor
Perjalanan dimulai dari Bogor menuju jalan Raya Sukabumi, lalu belok kanan menuju Cikidang dan sampai di Pelabuhan Ratu. Perjalanan relatif aman dan lancar, kecuali di jalan Raya Sukabumi, kami mengalami kemacetan yang luar biasa, kemacetan karena ada perbaikan jalan raya dan berberapa kendaraan besar yang berjalan sangat lambat karena tidak kuat menanjak.
Setelah berhasil melewati titik kemacetan dan perbaikan jalan. Saya memutuskan untuk beristirahat dahulu di sebuah mini market sebelum memasuki Cikidang. disana saya mendapat kabar jika kloter Sukabumi sudah menunggu di Pelabuhan Ratu dan kloter Bandung sudah di Cianjur. Dengan tidak berlama - lama, langsung kami bergegas menuju Pelabuhan Ratu via Cikidang. Jalan raya di Cikidang relatif sangat baik, tidak banyak aspal yang berlubang.
Sesampainya di Pelabuhan Ratu, kami langsung regroup dengan kloter Sukabumi dan Bandung. Setelah makan siang, kami langsung bergegas menuju Sawarna. Perjalanan sedikit kurang nyaman karena banyak jalan yang rusak dan berlubang, tak jarang motor kami menghantam lubang yang lumayan dalam.
Sampai di Sawarna, telihat pantai Sawarna dari kejauhan
Dari sini kita bisa melihat pantai secara keseluruhan
Jembatan gantung menuju desa Sawarna, hanya bisa dilewatin oleh kendaraan roda 2
Jembatan gantung, bayar Rp 2000,- untuk retribusi
Perjalanan menuju Tanjung Layar atau Batu Layar, sebaiknya jalannya dibiarkan seperti ini agar pantai tetap bersih dan natural
Tiba di Tanjung Layar, sambil mencari - cari penginapan
Tanjung Layar, Sawarna
Tanjung Layar, Sawarna
Tanjung Layar, Sawarna
Tanjung Layar, Sawarna menjelang sunset, sayang  tertutup oleh awan
Tanjung Layar, Sawarna
Tanjung Layar, Sawarna
Tanjung Layar, Sawarna
Tanjung Layar, Sawarna
Tanjung Layar, Sawarna
Sisi lain Pantai Tanjung Layar, Sawarna
Makan Malam di penginapan, dibuatkan oleh ibu pemilik penginapan
Tempat perkir penginapan, penginapannya tepat di depan jembatan gantung
Keesokan harinya kami kembali ke pantai
Udara sejuk di pagi hari di pantai Sawarna
Menuju Pantai tanjung Layar kita akan melewati hutan pohon kelapa dan rumput - rumput liar
Pemandangan sepanjang perjalanan menuju pantai Tanjung Layar
Pemandangan dari sisi yang lain
Dari kejauhan tampak kawasan Pantai Pasir Putih
Pemandangan sepanjang perjalanan menuju pantai Tanjung Layar
Kondisi jalan yang masih natural, dari jauh tampak Batu Layar
Parkir kendaraan, untuk menyusuri pantai dengan berjalan kaki
Batu Layar dari kejauhan, setelah menyusuri pantai
Lalu ketemu pemandangan seperti ini, berasa masih di desa, udaranya juga masih segar di pagi hari
Pengunjung jarang terlihat disini, karena aksesnya yang sulit , yang kami temui hanya penduduk lokal
Jalan lagi menyusuri pantai melewati pinggir tebing, aksesnya lumayan sulit membuat kami cepat lelah
Setelah puas menyusuri kawasan pantai Tanjung Layar, kami putuskan untuk mandi air laut di Pantai Pasir Putih, dengan membawa kendaraan. Lokasinya tak jauh dari pantai Tanjung Layar, tapi lumayan jauh jika dengan jalan kaki.
Pantai Pasir Putih, Sawarna
Pantai Pasir Putih Sawarna, dari kejauhan tampak Batu Layar
Pantai Pasir Putih, Sawarna tidak ada karang dan airnya sangat bening
Pantai Pasir Putih, Sawarna. Ombaknya lumayan kencang
Pantai Pasir Putih, Sawarna. menjelang siang hari pantainya luas dan masih sepi pengunjung
Bermain dengan ombak pantai Pasir Putih, Sawarna
Setelah kami puas mandi air laut, langsung kami bergegas menuju penginapan lagi untuk bersiap pulang. Setelah selesai makan siang dan berkemas, kami pamit pulang kepada ibu yang punya penginapan.
View perjalanan pulang sekitar Pelabuhan Ratu
Group riding di depan Pantai Karang Hawu, Sukabumi
Group riding di depan Pantai Karang Hawu, Sukabumi
Group riding di depan Pantai Karang Hawu, Sukabumi
Group riding di depan Pantai Karang Hawu, Sukabumi
Group riding di depan Pantai Karang Hawu, Sukabumi
Group riding di depan Pantai Karang Hawu, Sukabumi
Pada saat perjalanan pulang, rekan kami sempat terjadi accident terpeleset karena tumpahan pasir di turunan curam di daerah Cikidang, beruntung tidak terjadi luka yang serius. Sesampainya di pertigaan Raya Sukabumi, kami berpisah dengan rombongan Bandung dan Sukabumi, mereka belok kanan menuju Sukabumi kami belok kiri menuju Bogor.
Kondisi perjalanan pulang hampir sama bahkan lebih parah dari keberangkatan. Kondisi dimana jam - jam kendaraan besar keluar, perbaikan jalan, kondisi jalan rusak, dan ditambah lagi ada sesama pengendara roda 4 yang berkelahi di tengah jalan, sehingga membuat kemacetan sepanjang 5km!!! dan sangat menguras tenaga kami.
Sesampainya di Bogor, kami beristirahat dahulu untuk makan malam di daerah air mancur Bogor, Setelah itu  langsung menuju Jakarta.
Cerita dari Reno Erasmus
blognya di: http://rnoers.blogspot.com/2012/06/keindahan-pantai-selatan-sawarna.html

1 komentar:

  1. wah cakep masbro tempatnya
    saya mau menawarkan pengembangan wisata dengan penambahan wahana permainan air, seperti :
    Seluncuran spiral
    Race Family
    Jamur Air
    Ember Tumpah
    Spiral Waterslide
    Produk lainnya

    BalasHapus