Pantai Sawarna, Mutiara Wisata di Selatan Banten

Kawasan Pantai Sawarna yang membentang di pantai selatan Lebak, Provinsi Banten, dalam satu dasawarsa terakhir muncul sebagai tujuan wisata baru.ns.

Liburan Ke Sawarna

Sawarna salah satu tempat Wisata yang ada di lebak selatan yang merupakan object wisata di Lebak Selatan.

T-Shirt Wisata Sawarna

Mercendise wisata pantai Sawarna dari dulang777, pemesanan bisa melalui Online Shop kami di Fans Page "dulang777"

Penginapan di Desa Sawarna

Uniknya Penginapan DI Sawarna: Homestay dan Villa

Tempat – tempat Wisata di Desa Sawarna

Mau Ke Sawarna? Ini loh Tempat – tempat Wisata di Desa Sawarna yang menarik untuk di kunjungi

Kamis, 11 Oktober 2012

Cerita Dari Sawarna: Sawarna, Pantai yang Selalu Bikin Jatuh Cinta!

Cerita dari Sawarna Selanjutnya  dari Habiybiy Andrean Forruz yang di posting di detik travel.  Tentang Phot-photo keren tentang Sawarna.

Tak perlu jauh-jauh ke Bali untuk menikmati pantai yang indah. Di Lebak, Banten, ada Pantai Sawarna yang tak kalah indah dengan pantai-pantai terkenal di Indonesia.

Pantai Sawarna terletak di kabupaten Lebak, Banten. Pantai ini masih sangat bersih, padahal jaraknya tidak terlalu jauh dari Jakarta yaitu sekitar 200 km. Akan tetapi, akses menuju pantai memang belum cukup baik. Jalan yang berkelok masih ditambah lagi dengan aspalnya yang rusak.

Pantai ini menyajikan hamparan pasir putih sepanjang pantai yang masih sangat bersih. Air lautnya juga biru jernih. Benar-benar cocok untuk dijadikan tempat berlibur.

Penginapan di sekitar Sawarna tidak sulit ditemui. Letaknya berada di antara rumah penduduk yang tidak jauh dari bibir pantai. Nah, tak perlu jauh-jauh kan untuk berlibur ke pantai yang cantik.
Tebing yang kokoh di tengah laut Cocok untuk liburan singkat
Photo dan Cerita lainnya bisa di cek disini

follow @dulang777 di twitter

Angkutan Umum Menuju Sawarna Via Bogor Pelabuhanratu

Sebelumnya kita pernah share tentang rute dan akutan umum ke sawarna melalui Serang Banten. Nah kali ini dulang coba share jalan akutan umum menuju sawana melalui Bogor kemudian pelabuhan ratu dan berakhir di Bayah

Oke..asumsikan perjalanan kita dari Jakarta. Dari jakarta kita bisa ke Bogor, banyak pilihan dari jakarta menuju bogor. Salah satunya adalah kereta api. Kita bisa naik KRL Commuter Jakarta-Bogor, berhenti di  stasiun Bogor.

Dari  stasiun kereta Api Bogor, kita menuju stasiun Baranangsiang dengan menggunakan angkot. Setelah di Terminal Baranangsiang, kita cari angkutan menuju Pelabuhan Ratu. Bisa naik Bus MGI AC ke Pelabuhan Ratu dengan tarik kurang lebih (tariff 25.000 - 30 RIbu). Perjalanan sekitar 3,5 jam hingga 4 jam tiba di Pelabuhan Ratu.

Dari Pelabuhanratu kita bisa bisa naik ELP. Perjalanan dari terminal Pelabuhan Ratu ke Bayah memakan waktu dua jam. Disarankan di di depan atau samping jendela karena anda akan melewati pendangan yang indah khas pinggir pantai yang menyergap, Angin sepoi dan aroma laut.

Akan tetapi jangan terlena terlalu dengan pemandangan karena kita harus berhenti persimpangan (pintu Gerbang) jalan menuju Sawarna, kalau tidak nanti baru berhenti di terminal bayah.

Dari persimpangan itu, kita bisa naik ojek menuju Lokasi pantai sawarna. Bisanya tarifnya RP 15 ribu. Rutenya berliku, naik turun, dan jalanannya masih belum begitu mulus.

Setelah itu sampailah di sawarna, selamat menikmati.

jika ada yang belum jelas, bisa like dan bertanya di fanspae pantai sawarnanya  tau bisa cek distinasi-destinasi menarik di pantai sawarna & ketika akan ke sawarna di sarankan untuk cari penginapan tidak mendadak, ini info penginapan di sawarna

follow @dulang777 di twitter

Selasa, 09 Oktober 2012

Cerita Dari Sawarna: Sawarna, Keindahan Sempurna

Cerita lainnya dari Iskandar Zulkarnain yang dipostingkan di Kompassiana, Ceritanya menarik. Berikut ceritanya

13470368441598757003 Kalau ada keindahan pantai yang dilengkapi dengan keindahan persawahan, gunung terjal. Goa dan Hutan lindung, maka pantai itu namanya sawarna. Keindahan yang disajikan pantai sawarna benar-benar komplit, maka wajar saja jika kesan yang dapat saya tangkap, keindahan sawarna adalah keindahan paripurna.

Pantai Sawarna terletak di wilayah Kampung Gendol, Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Pantai indah ini jaraknya sekitar 180 km dari pusat kota Rangkasbitung. Untuk mencapai sawarna dapat dilakukan melalui Bogor kemudian Pelabuhan Ratu, lalu cisolok, lalu cibanban, lalu Cibareno, lalu Ciawi, belok kiri dengan tikungan tajam meliuk-meliuk belok kanan kiri yang tajam, sampailah kita di sawarna, atau Bandung lalu sukabumi, pelabuhan Ratu, lalu cisolok, lalu cibanban, lalu Cibareno, lalu Ciawi, belok kiri dengan tikungan tajam meliuk-meliuk belok kanan kiri yang tajam, sampailah kita di sawarna, sedangkan jika dari Jakarta, melalui tol Merak-jakarta, keluar di Serang timur, lalu pandeglang, lalu saketi, kemudian malingping, lalu Bayah, kemudian pulau manuk, memasuki hutan lindung dan berakhir di Sawarna, Jika menggunakan Kereta Api, dari stasiun Tanah Abang, turun di stasiun Rangkas Bitung, dengan angkot ke Terminal Mandala, dengan menggunakan elf ke Bayah, lalu dengan menggunakan ojek atau carter mobil ke sawarna.

Untuk pantai, sawarna sangat lengkap, mulai pantai yang aman untuk berenang, aman bersilancar, hingga pantai yang terlarang untuk berenang, pantai berbatu terjal dan tajam hingga batuan cadas yang menjulang terjal, sebut saja nama-nama pantainya seperti Pantai Ciantir, Pantai Tanjung Layar, Pantai Karang Bokor, Pantai Karang Seupang, dan Pantai Teluk Legon Pari.

Demikian juga pesona Goa yang berjejal sekitar pantai, variannya juga sangat beraneka, mulai yang sulit dimasuki, yang hanya sampai ke pintu Goa sampai Goa yang terlarang untuk dimasuki, sebut saja seperti: Goa Lalay, Goa Sikadir, Goa Cimaul, Goa Singalong, dan Bukit Pasir Tangkil.  Goa di Sawarna merupakan gua karst (batu gamping) yang terbentuk dari masa Miosen awal.

Demikian juga pesona hutan pantainya, dari mulai hutan lindung dengan pohon usia yang ratusan tahun, hingga hutan perdu dibibir pantai disela-sela batu terjal batu gamping, di tambah lagi dengan hutan nyiur melambainya yang berjejer sekita pantai. Dan semakin eksotis dengan hamparan sawah yang menghijau, yang dibeberapa tempat berbatasan lagsung dengan pantai sawarna, yang lautnya ini merupakan laut lepas yang kita kenal dengan lautan hindia

Jika dipantai lain kita hanya menikmati obyek alam saja, maka disawarna kita juga dapat menikmati turis-turis yang berkunjung, mulai dari mereka yang berjemur, berselancar hingga mereka para penggila fotografer dengan tripodnya asyik mengabadikan momen-momen hempasan gelombang laut yang memancar keatas di batu Pantai Tanjung Layar.

Cerita selengkapnya silahkan disini , punya cerita menarik tentang Sawarna? share ke Kita di dulang777[at]gmail[dot]com

follow @dulang777 di twitter

Minggu, 07 Oktober 2012

Jalur Kereta Saketi-Bayah merupakan aset Berharga di Banten

 “Habis manis sepah dibuang, itulah nasib Jalur Kereta Api  Saketi-Bayah”

Jalur kereta api Saketi-Bayah adalah jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Saketi dengan Stasiun Bayah. Bekas-bekas bangunan stasiun maupun jembatan masih dapat di lihat, walaupun rel nya sudah lenyap. Dahulu jalur ini dipakai oleh tentara Jepang untuk mengangkut hasil bumi dari Bayah menuju kota-kota besar yang ada di pulau Jawa. Rel kereta api dijalur ini diambil dari jalur kereta api lain, Seperti rel ukuran 1435 mm dari jalur Yogyakarta-Solo.

Jalur Kereta Api Saketi-Bayah sebagai “Death Railway”
Stasiun Saketi
Sumber : http://humaspdg.files.wordpress.com/2010/04/stasiun_saketi1.jpg

Jalur Kereta Api  Saketi – Bayah pada saat pembangunannya banyak memakan korban ribuan manusia, dengan jumlah korban fantastis yang terdiri dari tawanan perang / Prisoner Of War (POW) Sekutu dan Romusha. Berikut ini adalah beberapa tulisan yang berkaitan dengan Jalur Kereta Api Saketi – Bayah yang fenomenal itu, tulisan yang saya kutip dari beberapa postingan di internet ini, mudah-mudahan menjadi referensi bagi kita semua.

Pembangunan jalan kereta api punya arti sangat strategis bagi kelanjutan ekspansi tentara Jepang pada Perang Dunia ke-II, dan dikerjakan dengan Sistim Kerja Paksa (slave labour) Romusha dan tawanan perang / Prisoner Of War (POW). Perihal jalur kereta api maut, sejarah mencatat, Jepang menorehkan kisah kejam  di Banten Selatan jalur Saketi – Bayah. Sebelumnya, Jepang sudah membuka jalur kematian dari Thailand ke Burma. Sebuah jalur kereta api yang juga sudah direncanakan oleh pemerintah Inggris, namun karena kondisi alam yang berat maka rencana itu dikesampingkan. Jepanglah yang kemudian mengacak-acak dokumen Belanda dan Inggris dan menemukan rencana jalur tersebut untuk kemudian mewujudkannya melalui tangan, darah, dan nyawa para Romusha yang tak hanya terdiri atas bangsa Indonesia tapi juga Australia, Inggris, Amerika, dan Belanda.

Jadi selama Perang Dunia II (1938-1945) Jepang membangun tiga jalur kereta api di dua wilayah di Asia Tenggara yaitu jalur Thailand-Burma, Muaro Sijunjung-Pekanbaru, dan jalur Saketi-Bayah. Jepang menggunakan tahanan yang dipaksa kerja dan seperti dikirim ke neraka karena puluhan ribu jiwa melayang dalam proyek pembangunan jalur kereta api tersebut. Jalur kereta api di dua wilayah Indonesia itu tak lagi bersisa, seperti juga tragedi kekejaman Jepang yang seakan terlupakan.

Jalur Saketi – Bayah (Death Railway) pembangunannya dilaksanakan pada tahun 1942-1945.  Pembangunan jalan KA Saketi-Bayah juga merupakan bagian dari strategi perang Jepang bertujuan ganda : pertama mengangkut batu bara dari tambang batu bara Cikotok yang merupakan bahan bakar kereta api dan kapal zaman itu, kedua guna menghindarkan angkutan laut yang sudah mulai terancam oleh serangan torpedo kapal selam sekutu.  Pembangunannya juga dilakukan dengan menggunakan tenaga romusha tanpa POW, tapi melibatkan sejumlah tenaga ahli perkereta apian Belanda yang menjadi tawanan perang Jepang.

Pekerjaan penambangan batu bara inipun dikerjakan dengan penggunaan tenaga romusha. Bantalan kayu dan rel untuk pembangunan jalan KA ini diambil dari seluruh Jawa, sebagaimana halnya juga dengan tenaga romusha yang kebanyakan berasal dari Jawa Tengah, seperti dari Purworejo, Kutoarjo, Solo, Purwodadi, Semarang, Yogyakarta, dan lain-lain. Pembangunan jalan kereta api sepanjang  89 km ini menelan korban yang diperkirakan mencapai 93.000 jiwa romusha.

Bayah yang sibuk dengan aktivitas  pembuatan jalan kereta api dan penambangan batu bara inilah yang juga terkait dengan cerita seputar Tan Malaka. Diceritakan bahwa dikota kecil Bayah inilah Tan Malaka  pernah menetap. Kota yang merupakan tempat yang aman bagi persembunyian Tan Malaka, dan tempat yang cukup tenang guna meneruskan aktivitasnya menuliskan buah-buah pemikirannya tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Jalur yang terlupakan

Seiring dengan hilangnya bukti-bukti penjajahan Jepang di Indonesia, Kisah tentang Kekejaman penjajahan jepang yang banyak menelan korban jiwa itu pun terlupakan begitu saja. Tidak ada yang tahu jejak kereta api Saketi-Bayah tersebut sekarang, Generasi muda pun sekarang telah melupakannya, yang tersisa hanyalah beton-beton jembatan yang  kokoh berdiri di setiap persimpangan sungai. 

Saking kuatnya beton-beton penyanggah jembatan rail kereta api tersebut, ada sebagian beton-beton bersejarah yang menjadi beton penyanggah jembatan baru untuk jalan di daerah tersebut. Seperti pada daerah di sekitar Jalan Baru yang menghubungkan Desa Sukamanah dengan Desa Rahong.

Untuk beberapa jalur pantai selatan dari Desa Cilangkahan menuju kecamatan bayah hingga Cikotok sebagai tujuan utama, hingga sekarang masih terlihat beton-beton jembatan yang hanya menjadi sebuah batu biasa tanpa makna bagi masyarakat sekitar, rail yang dulunya dipasangkan dengan berkeringat darah ribuan romusha, sekarang telah lenyap di jarah masyarakata sekitar.

Inilah hasil dari pemusnahan bukti penjajahan Jepang terhadap bangsa ini. Jalur yang dibangun guna mengambil kekayaan alam di daerah cikotok sekarang hanya menjadi bukti yang terlupakan tanpa makna.
Beton Jembaran Rail Kereta di Kecamatan Cihara
Sumber : http://humaspdg.files.wordpress.com/2010/04/29122009007.jpg
Beton Jembatan Rail Kereta Api di Daerah Panyaungan-Bayah
Sumber : http://humaspdg.files.wordpress.com/2010/04/29122009004.jpg

Jalur wisata Romusha

Sempat terpikirkan dalam benak penulis untuk mengaktifkan kembali jalur tersebut sebagai alat transportasi pendukung bagi masyarakat banten selatan, karena selama ini masyarakat banten selatan hanya mengandalkan jalur transportasi darat berupa jalan raya yang hampir setiap tahun mengalami pembangunan karena hanya bertahan selama 3-4 bulan saja yang diakibatkan kendaraan ekspedisi pengangkut hasil bumi dengan beban ber-ton-ton.

Jika jalur kereta api tersebut dibangun kembali, maka secara tidak langsung pemerintah dapat membuka jalur ekonomi masyarakat Banten Selatan yang selama ini masih terisolasi akibat tidak baiknya infrastuktur publik di daerah tersebut. Selain itu, Daerah Wisata Banten Selatan sangat menjanjikan sebagai sumber pendapatan Daerah. Mengingat Propinsi Banten merupakan tetangga ibu kota yang sangat membutuhkan tempat wisata yang nyaman dan alami.

Pengaktifan jalur kereta tersebut mungkin membutuhkan dana yang tidak sedikit, tapi harus diperhatikan keuntungan yang akan diperoleh dari pembangunan tersebut,

  • Jalur Kereta Api akan menjadi Jalur Wisata Romusha, Masyarakat Jepang bangkit setelah kepedihan yang terjadi dengan Hirosima dan Nagasaki. Jadi kenapa musti takut sebuah kepedihan yang kita alami dahulu akan membuka luka lama, tapi pikirkan bahwa masyarakat kita akan lebih menghargai jasa pahlawan negeri ini terutama Romusha.
  • Jalur kereta Api akan menjadi moda transportasi massal yang dapat memudahkan masyarakat Banten Selatan pada khususnya dalam mencari nafkah dan lain sebagainya, mengingat harga transportasi umum sekarang (red-Bus dan Elp) sangat mahal dan sulit untuk dijangkau oleh masyarakat Banten Selatan.
  • Jalur Kereta Api akan meningkatkan roda ekonomi masyarakat Banten, terutama untuk pengiriman barang pertanian, pertambangan dan lani sebagainya. Jumlah kerugian akibat kerusakan produk di jalanan akan berkurang dan harga produk akan semakin terjangkau.
 Jadi, perlukah kita membangun Jalur Kereta Saketi Bayah? Ataukah Jalur tersebut harus kita lupakan?

follow @dulang777 di twitter

Sabtu, 06 Oktober 2012

Cerita Rizqi & Taufan Jelajah Sawarna

Cerita ini dari Thread di Kakus dengan akun kaskus taufan_rizqi, cerita yang seru dan menarik darik sawarna.
 Karena bangun jam 04:00 kita sudah terlalu kesiangan untuk trekking ke Lagoon Pari untuk menikmati sunrise. Akhirnya, kita putuskan untuk menikmati riuh ombak pagi di Tanjung Layar. Walau berlawanan dengan matahari terbit, subuh di Tanjung Layar bukan main indahnya. Air pasang dan ombak yang menhantam karang menjadi obat damai di hati. Duduk disisi pantai, foto-foto, menikmati indahnya biru laut dan langit, serta bintang yang sudah mulai redup. Hingga pukul 8 kami disana." 

Secita Selengkapnya cek di sini

follow @dulang777 di twitter

Rute dan Angkutan Menuju Sawarna via Serang Banten


Sawarna, daerah wisata di wilayah banten selatan ini mulai banyak di bicarakan keindahan akan keindahan pantainya. Pantai dengan perpaduan pasih putih, pantai karang dan obak yang besar khas pantai selatan.

Bagi sobat yang mendengar banyak cerita, membaca di blog, liputan media entah online, TV, Koran dan majalah lalu teratik dan tergerak untuk untuk mengunjungi pantai sawarna.

Akan tetapi jarak dan rute menuju sawarna kadang menjadi kendala. Belum lagi masalah angkutan umum yang belum banyak tersedia. Dan jalan yang berkelok dan rusak menuju sana menjadi kendala tersendiri. Tapi keindahan pantai yang di juluki oleh sebagian orang sebagai Surga tersembunyi dari selatan Banten lebih kuat.

Melihat animo yang begitu besar menuju sawarna dan banyak bertanya tentang rute menuju sawarna, dulang777 akan coba share rute menuju sawarna dan beberapa angkutan umum. Rute ini akan kita bagi kedalam 2 bagian, bagian pertama rute menuju Sawarna lewat Serang dan Rangkas, Rute Kedua lewat dan Rute kedua melalui Sukabumi.

Pada article kali ini akan coba di tulis tentang Rute dan angkutan menuju sawarna lewat Serang Banten terlebih dahulu. Dan kita akan coba bagi kedalam rute yang menggunakan angkutan pribadi dan menggunakan angkutan umum.


 Peta Rute Menuju Pantai Sawarna Bayah Banten


Rute Menuju Sawarna Lewat Serang Menggunakan Angkutan Umum dan Pribadi


Rute Menuju sawarna tentu saja melalui Serang Banten seperti terlihat dari Peta diatas. Dari Merak, Jakarta dan Tangerang kita menuju Serang Banten.

Untuk mobil pribadi yang hedak menuju serang bisa menggunakan Tol Jakarta Merak kemudian keluar di Tol Serang Timur menuju ke arah terminal Pakupatan. Dari terminal lurus dan di lampu merah pertama dekat dengan Pom Bensin Pertamina belok Kiri menuju Pandeglang.

Untuk yang menggunakan Angkutan umum bisa dari terminal Kampung Rambutan, Kalideres dan Tanjung Priuk, atau bisa juga menunggu di Slipi Jaya di Sebrang Rumah sakit Harapan kita. Dari sana kita naik Bus menuju Merak tapi turun di terminal Pakupatan Serang.

Ongkos Bisnya berbeda-beda, jika ingin lebih murah bisa naik Murni atau Asli, tapi biasanya hanya dari Kali Deres. Jika naik Arimbi atau primajasa sekitar 17 ribu dihari biasa untuk AC, itu dari Kampung rambutan dan Pulo Gadung.


Dari Pakupatan- Serang, kita bisa naik ELP atau Dambri menuju Bayah. ELP (angkutan ukuran 3/4 lebih kecil dari BIs Kopaja atau metro mini di Jakarta) ini kebanyak hanya sampai Malingping saja, ada juga yang ke Bayah tapi tak terlalu banyak ketimbang ke Malingping.

Elp dari Serang ke Malingping, bayah dan Binuangeun biasanya terakhir itu Jam 7 malam dan baru ada lagi sekitar jam 2 pagi. Sedangkan Dambri itu terkahir maksimal jam 4 sore.

Untuk Dambri, tak setiap jam ada. hanya ada di Jam-jam tertentu yaitu jam 7 pagi, 1- 2 siang dan 3- 4 sore. Dambri ada yang ke Binuangeun dan Ke cikotok, jika naik yang ke cikotok kita bisa turun di bayah tapi jika naik yang ke binuangen kita akan di turunkan di Malingping.

Lantas berapa ongkos dari Serang ke Malingping?. Untuk ELP di hari biasa hanya 25 hingga 30 ribu rupiah, sedangkan hari libur lebih mahal.

Seandainya saja hanya mendapatkan Elp atau Dambri yang sampai Malingping saja, bagaimana? Jangan takut dari Malingping ada angkot menuju bayah. Jarak tempuh kurang lebih satu jam dengan ongkos kurang lebih 5000 Rupiah. Sepanjang jalan Malingping menuju Bayah ini kita akan menemukan pantai-pantai indah tepi jalan.

Dari Bayah kita bisa naik angkota menuju pintu gerbang sawarna. Atau jika banyak orang bisa sewa angkot sekalian. Dari pintu gerbang sawarna bisa naik ojek, dulu sekitar 15 ribu rupih perjalanan sekitar 30 menit.

Rute Menuju Sawarna Lewat Serang Menggunakan Motor

Tentang Perjalanan ke Sawarna adalah perjalanan yang tidak mudah, karena ia jaraknya yang cukup jauh dan kendaraan yang masuk kesana pun terbatas. Dan salah satu pilihan berwisata kesana adalah dengan Touring atau berkendara dengan motor. Berikut Rute yang akan menggunakan sepeda Motor dengan rute Jakarta – Serang – Bayah – Sawarna.

Jadi, sebaiknya berangkatlah dipagi hari atau siang hari. Hindari pergi ke Sawarna sore atau malam hari, terutama untuk wisatawan yang belum terlalu tahu kondisi wilayah yang akan dilewati, karena medannya sepi dan gelap tanpa penerangan lampu jalan. Selain itu masih adanya beberapa titik yang dianggap rawan dan melewati hutan – hutan yang cukup panjang.

Apabila kita berangkat dari Jakarta arahkan motor anda menuju Jakarta Barat, lebih tepatnya Kali Deres. Dari situ terus melaju ke Tangerang. Di Tangerang pilih yang arah ke Serang. Perjalan ke Serang menempuh waktu kurang lebih 2 -3 jam dengan kecepatan rata – rata 60 KM/Jam dan tidak terlalu banyak berhenti. Perkiraan ini pun apabila anda tidak terkena macet di Tangerang yang seringkali banyak kendaraan besar pengangkut barang dari pabrik – pabrik yang banyak di daerah itu.

Rute yang akan dilewati untuk ke Serang dari Jakarta antara lain: Cikupa – Balaraja – Cikande – Serang. Pada dasarnya jalannya tidak terlalu sulit, karena cenderung lurus (tidak berbelok), mungkin yang agak sedikit membingungkan di Tangerangnya.

Dari perempatan sesuai peta di atas, pilihlah jalan yang lurus mengikuti Jalan Daan Mogot  (bukan ke arah Serpong/BSD/ Jalan Jenderal Sudirman) -> ditandai dengan line warna merah.
 Kemudian akan ada perempatan, pilih ke arah Jalan Taman Makam Pahlawan Taruna -> Jalan Siswa Dalam ->  Jalan Windu Karya ->  hingga kembali ke Jalan Daan Mogot.




Dari Jalan Daan Mogot, akan ada 2 percabangan, pilihlah yang menuju Jalan Medan Merdeka. Setelah itu, Anda hanya perlu lurus menuju Serang sesuai dengan arahan sebelumnya.

Dari Jalan Daan Mogot, akan ada 2 percabangan, pilihlah yang menuju Jalan Medan Merdeka. Setelah itu, Anda hanya perlu lurus menuju Serang sesuai dengan arahan sebelumnya.

Ketika Anda sudah sampai di Serang, tidak jauh dari perbatasan. Ada akan menemukan petunjuk Jalan yang akan mengarahkan Anda ke Rangkas Bitung/Pandeglang. Pilihlah jalur itu. Selanjutnya Anda akan menemukan jalan yang menuju Petir -> Sampay -> Cileles ->  Gunung Kencana -> Malingping -> Bayah.
Untuk kecepatan rata – rata 60 KM/Jam, Anda dapat tiba di Bayah kurang lebih 3 – 4 Jam dari Serang.


jika ada yang belum jelas, bisa like dan bertanya di fanspae pantai sawarnanya  tau bisa cek distinasi-destinasi menarik di pantai sawarna & ketika akan ke sawarna di sarankan untuk cari penginapan tidak mendadak, ini info penginapan di sawarna

follow @dulang777 di twitter

Kamis, 04 Oktober 2012

Pantai Sawarna, Mutiara Wisata di Selatan Banten


LEBAK, KOMPAS.com- Kawasan Pantai Sawarna yang membentang di pantai selatan Lebak, Provinsi Banten, dalam satu dasawarsa terakhir muncul sebagai tujuan wisata baru.

Kawasan hutan pantai yang dulu terkenal sebagai desa siluman itu kini bangkit sebagai tujuan wisata yang lebih menarik daripada Pelabuhan Ratu di Sukabumi yang berada dalam satu garis pantai di kawasan itu. Kawasan ini dapat dikatakan sebagai mutiara baru di selatan Banten.

Hendy, pemilik sebuah homestay di Desa Sawarna, Sabtu (22/6/2012), mengatakan, Sawarna mulai dilirik wisatawan lokal dan asing sejak tahun 2000. Sekarang sudah dikenal di seluruh dunia lewat internet.
"Sayangnya jalan menuju lokasi ini dari Jakarta belum mulus," ujar seorang wisatawan lokal yang ditemui di Sawarna. Banyaknya wisatawan, mencapai ratusan perhari, membuat penduduk setempat menyulap rumah mereka menjadi homestay dengan tarif relatif murah, sekita Rp 120.000 semalam per orang termasuk makan.

Banyak pantai menawan dengan laut biru yang bisa dinikmati di lokasi ini, antara lain Tanjung Layar, Karang Bokor (Cipamadangan), dan Pulau Manuk. "Pantai Sawarna sekarang banyak dijadikan sasaran obyek foto. Saya sering mengantar orang-orang yang belajar memotret kemari," tutur Hendy yang juga merangkap sebagai pemandu wisata.

Untuk menuju kawasan Sawarna, wisatawan dari arah Jakarta bisa melalui Tangerang, Tigaraksa, lalu Malimping, Bayah.

Dari arah Bandung bisa melalui Pelabuhan Ratu, lalu menyusuri pantai ke arah barat. Tentu harus banyak tanya di jalan, karena petunjuk arah menuju kawasan ini belum memadai.
Akan tetapi jangan banyak kaget kalau banyak penduduk Lebak sendiri yang belum tahu dan bahkan belum pernah mendengar tentang Sawarna.

carita dari travel.kompas.com

follow @dulang777 di twitter